Kehidupan di ciptakan ALLAH dengan simple, “kita memilih, kita jalani, dan jangan pernah menyesal”.
Tapi di saat kita memilih, kita selalu dihadapkan dengan 3 tahapan. Berusaha, berdoa dan pasrah.
Tapi semua yang kita lakukan belum tentu bias mendapatkan apa yang kita pinta. Lalu yang bisa kita lakukan hanya pasrah menerimanya.
ALLAH tidak akan pernah memberikan apa yang kita pinta, tapi ALLAH memberikan apa yang kita butuhkan. Dan tentu apa yang sudah ALLAH berikan harus kita syukuri.
Tapi apakah kita akan mensyukuri semua yang telah ALLAH berikan??
Kita sering berfikir.
Apakah ALLAH hanya mencintai beberapa orang saja?
Apakah ALLAH hanya ingin di cintai dan tidak mau ada yang mengkhianati-Nya?
ALLAH menyuruh umatnya untuk mensyukuri nikmat yg telah ia berikan, tapi kadang kala seorang manusia merasa kurang dan tidak mensyukuri nikmatnya , lalu ALLAH memberikan azab yang pedih kepada ia, Apakah ALLAH egois??
Pada saat kita mempunyai harta yang banyak, diberikan kesehatan, diberikan pasangan yang cantik/ tampan. Pernahkah kita berfikir bahwa itu sementara??
Dan pada saat kita tidak mempunyai uang sama sekali, tidak bisa melanjutkan pendidikan lagi, dan kita hanya bisa makan 1 hari sekali itu juga hanya dengan nasi putih berlauk krupuk dan garam.
Pernahkah kita mensyukurinya dengan ikhlas??
Lantas siapa yang egois??
Kita dengan memakai wajah beriman berkata bahwa uang, mobil, rumah mewah, dan keluarga yang baik adalah anugrah dan titipan yang suatu hari akan diambil.
Namun pada saat semuanya diambil, kita lalu menangis , menderita, dan berdoa mengapa diberikan cobaan yang sangat berat.
Lantas siapa yang egois??
Kita selalu berkata dalam sholat
Sesungguhnya sholat ku, ibadah ku, hidup ku, mati ku, harena ALLAH ta’ala
Tapi apa kita yakin??
Yakin, pada saat kita menunda sholat karena ALLAH?
Yakin, pada saat gerimis kita tidak jadi pergi beribadah karena ALLAH?
yakin, pada saat kita menyesal mengapa kita di beri kehidupan seperti ini apakah karena ALLAH?
Lantas siapa yang egois?
Kita selalu percaya bahwa rizki, jodoh, maut . sudah diatur ALLAH.
Apakah kita hanya bisa pasrah??
Ya JANGAN!!!
Riski harus dicari dengan giat, kalo bisa kita harus sangat giat, Yang penting hidup kita tercukupi.
kita harus kaya raya, Karena dengan harta yang banyak kita baru bisa dihormati oleh orang lain,
dengan harta yang banyak kita bisa mendapatkan semua.
Toh kita bekerja sama saja dengan jihad.
ALLAH pasti ngertilah.
Saat kita menunda sholat karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
ALLAH pasti ngerti kita tidak bisa berpuasa karena kita menguras tenaga yang banyak saat bekerja.
ALLAH pasti ngerti kita tidak bisa bersedekah karena uang kita di pakai untuk kebutuhan pekerjaan.
ALLAH pasti ngerti kita lagi capek kerja jadinya kita tidak bisa mengaji.
ALLAH pasti ngerti
Jodoh, apa mau kita jadi perjaka/perawan tua??
Kita harus cari pasangan yang memadai, harus kaya, pintar, cakep
bagi akhwat, cari ikhwan yang bisa biayain hidup kalian, bisa biayain kuliah kalian, lumayan kan??
kan bisa kalian jadikan tolak ukur apa ikhwan itu serius ma kalian
Bagi ikhwan cari yang cantik kalo bisa kayak artis
bukannya penampilan adalah segalanya
Pokoknya kita cari yang sesuai selera kita
bukannya jalan ama cewek atau cowok cakep. Kita juga ikut bangga.
Hari gini gak pcacaran ?? sok alim tuh.. kita manusia, butuh Cinta ya gak??
Orang tua mah cuma kita sayang kalo dia sayang kita, kan kita dah mulai mandiri.
kalo pacar mah, selalu bisa buat kita senang .. gak usah pikirin kata orang, yang penting kita senang
Maut. Masih lama kita masih muda. Puas-puassin dulu hidup kalo uda tua baru insyaf. Muhammad aja umurnya 63 baru meninggal. Kita masih jauh.
Iyakan?
Lantas siapa yang egois??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar